Ukuran Kayu Usuk – Memang tidak bisa dipungkiri lagi bahwa kayu masih menjadi salah satu jenis material bahan bangunan yang seringkali dilibatkan untuk menunjang kebutuhan konstruksi. Hingga kini, terdapat cukup banyak istilah material kayu yang digunakan di bidang konstruksi, salah satunya yaitu kayu usuk.
Secara garis besarnya, usuk merupakan sebuah kayu atau bambu panjang yang mempunyai fungsi sebagai sebuah tulang rusuk atap bangunan, entah itu rumah tinggal maupun gedung perkantoran. Di pasaran Indonesia sendiri, kayu usuk tersedia dalam berbagai macam jenis dan ukuran.
Hadirnya beragam pilihan jenis beserta ukuran kayu usuk tersebut tentunya akan semakin memudahkan seseorang ketika ingin menggunakannya. Namun sayangnya, masih ada cukup banyak orang di luar sana mengeluhkan bahwa mereka belum memahami secara detail apa itu kayu usuk.
Oleh karena itu, apabila di antara kalian ingin membeli kayu untuk kebutuhan rangka usuk, ada baiknya cari tahu terlebih dahulu standar ukurannya. Nah, pada kesempatan kali ini kami akan menjelaskan mengenai standar ukuran kayu usuk per batang untuk semua jenis disertai fungsi hingga kisaran harganya.
Pengertian Kayu Usuk
Sebelum pembahasan poin utama mengenai standar ukuran kayu usuk per batang, sebaiknya pahami terlebih dahulu sekilas pengertiannya. Seperti sudah disinggung di awal, usuk adalah sebuah kayu atau bambu panjang yang mempunyai fungsi sebagai tulang rusuk struktur atap rumah.
Di dalam dunia properti atau konstruksi bangunan, usuk juga seringkali disebut dengan istilah kasau atau kaso. Pada umumnya, usuk akan dipasang secara membujur dari atas ke bagian tepi atap rusuk-rusuk bangunan. Biasanya proses pemasangan kayu usuk dilakukan dengan cara dipaku.
Akan tetapi, di dalam beberapa kondisi tertentu, pemasangan kayu usuk juga dapat dilakukan menggunakan cara di bor terlebih dahulu sebelum dipaku. Hal tersebut bertujuan supaya nantinya tidak terjadi pecah pada bagian ujung-ujung kayu usuk sebagai rangka atap rumah.
Fungsi Kayu Usuk
Ketika hendak mengetahui standar ukuran kayu usuk per batang di pasaran Indonesia, tentunya kalian juga harus memahami apa saja fungsi maupun kegunaannya. Secara sederhananya, fungsi utama kayu usuk adalah sebagai penerima beban dari penutup atap dan reng yang diteruskan ke gording.
Pada umumnya, kayu usuk juga tampil dalam bentuk memanjang, mulai dari balok dinding sampai keluar bagian dinding bangunan. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan supaya bisa membentuk overstek (teritisan) sehingga dapat sesuai dengan ukuran kebutuhan konstruksi bangunan.
Baca Juga: 10 Plafon Miring Mengikuti Bentuk Genteng Sesuai Jenis Bahan
Pada intinya, hadirnya kayu usuk akan membuat beban dari penutup atap serta reng dapat diterima lalu diteruskan ke gording. Di Indonesia sendiri, umumnya kayu usuk akan diaplikasikan ketika seseorang ingin memasang plafon maupun bekisting untuk proses pengecoran dak beton.
Tidak hanya itu, kayu usuk juga sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan penguat konstruksi atap rumah hingga digunakan untuk tatakan reng. Jadi, dapat dikatakan bahwa kayu usuk mempunyai cukup banyak fungsi atau kegunaan sehingga dapat dipilih sesuai kebutuhan konstruksi bangunan.
Ukuran Kayu Usuk
Setelah mengetahui sekilas pengertian hingga fungsi kayu usuk, maka selanjutnya tinggal mencari tahu berapa ukuran standarnya di pasaran. Secara garis besarnya, kayu usuk di pasaran Indonesia tersedia dalam berbagai macam ukuran, tergantung pada jenis bahan materialnya.
Umumnya, standar ukuran kayu usuk yang sering digunakan di dalam konstruksi bangunan khususnya pada struktur atap adalah sekitar 3 cm x 5 cm dan 4 cm x 6 cm. Sementara untuk ukuran panjang kayu usuk juga sebenarnya sangat bervariasi, mulai dari 2 meter, 3 meter hingga 4 meter.
Di pasaran, kalian dapat menemukan berbagai macam ukuran kayu usuk yang bisa dipilih sesuai kebutuhan konstruksi bangunan. Daripada penasaran, di bawah ini adalah daftar standar ukuran kayu usuk seringkali digunakan untuk menunjang kebutuhan konstruksi bangunan.
- 2 cm x 20 cm.
- 3 cm x 5 cm.
- 3 cm x 20 cm.
- 3 cm x 25 cm.
- 3 cm x 30 cm.
- 4 cm x 6 cm.
- 4 cm x 20 cm.
- 4 cm x 25 cm.
- 4 cm x 30 cm.
- 5 cm x 7 cm.
- 5 cm x 10 cm.
- 6 cm x 12 cm.
- 6 cm x 15 cm.
- 6 cm x 20 cm.
- 8 cm x 12 cm.
- 8 cm x 15 cm.
- 15 cm x 2 cm.
- 18 cm x 2 cm.
Perlu diingat, standar ukuran kayu usuk di atas bisa saja hanya tersedia untuk beberapa jenis bahan material saja. Jadi, nantinya dimensi standar kayu usuk seperti lebar, tinggi hingga akan sangat bergantung pada jenis kayu yang dijadikan sebagai bahan material struktur atap bangunan tersebut.
Jenis Kayu Usuk
Setelah memahami sekilas pengertian, fungsi hingga standar ukuran kayu usuk per batang, maka selanjutnya tinggal mencari tahu apa saja jenis-jenisnya. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, di pasaran Indonesia sendiri kayu usuk tersedia dalam berbagai macam jenis.
Dimana setiap jenis kayu usuk tersebut tentunya mempunyai sifat ataupun karakteristiknya masing-masing, entah itu dari tingkat kekuatan maupun harganya. Sebagai bahan gambaran, di bawah ini akan kami jelaskan secara lengkap mengenai jenis-jenis kayu usuk di pasaran.
Baca Juga: 21 Model Atap Rumah Minimalis 3 Trap: Kelebihan & Kekurangan
1. Kayu Usuk Sengon
Kayu Sengon termasuk menjadi salah satu jenis kayu terbaik yang seringkali dijadikan sebagai usuk. Jika dilihat dari segi tekstur, kayu usuk Sengon tampak cenderung lunak. Meskipun demikian, ternyata kayu usuk Sengon sudah terbukti tidak mudah patah serta mempunyai tingkat keawetan cukup baik.
2. Kayu Usuk Mahoni
Kayu Mahoni juga tercatat ke dalam deretan tipe kayu paling sering diandalkan untuk dijadikan sebagai material usuk. Hal tersebut bukan tanpa alasan, sebab kayu Mahoni mempunyai tingkat kekerasan serta kekuatan cukup mumpuni, termasuk jika dijadikan sebagai usuk.
3. Kayu Usuk Kamper
Jenis kayu paling banyak digunakan untuk dijadikan sebagai usuk berikutnya adalah Kamper. Dimana salah satu keunggulan dari kayu Kamper yaitu mempunyai visual indah dengan pola serat menarik. Tidak hanya dari segi visual, kayu usuk Kamper juga mempunyai tingkat keawetan tinggi.
4. Kayu Usuk Glugu
Di dalam dunia perkayuan, kayu Glugu atau kayu Kelapa memang terkenal akan keindahan pola seratnya. Selain mempunyai pola serat indah, ternyata struktur kayu Glugu juga tergolong cukup keras. Hal inilah menjadikan alasan kenapa Glugu kerap dijadikan untuk pembuatan kayu usuk dalam berbagai macam ukuran.
5. Kayu Usuk Bengkirai
Mungkin sebagian besar dari kalian sudah mengetahui bahwa kayu Bengkirai mempunyai ciri khas dari segi tampilannya, yaitu mengusung warna kuning kecokelatan. Selain itu, kayu Bengkirai juga mempunyai tekstur padat sehingga sangat cocok jika dijadikan sebagai bahan material usuk.
6. Kayu Usuk Jati
Sudah tidak perlu diragukan lagi bahwa kayu Jati terkenal sebagai salah satu jenis kayu dengan kualitas terbaik di dunia. Hal ini dikarenakan kayu Jati mempunyai kualitas di atas rata-rata kayu pada umumnya. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua kayu Jati menawarkan kualitas serupa sehingga membuatnya dibedakan kembali ke dalam beberapa kelas.
Harga Kayu Usuk
Di atas sudah dijelaskan secara lengkap mengenai standar ukuran kayu usuk untuk semua jenis per batang di pasaran disertai dengan pengertian maupun fungsinya. Informasi penting lainnya harus diketahui ketika ingin membeli kayu usuk dari supplier atau distributor yaitu terkait daftar harganya.
Secara garis besarnya, harga kayu usuk nantinya akan sangat dipengaruhi oleh jenis hingga ukurannya. Sebagai contoh untuk kayu usuk Bengkirai berukuran 4 cm x 6 cm dengan panjang 4 meter, biasanya bahan material konstruksi bangunan tersebut dijual dengan harga sekitar Rp 72.000 per batangnya.
Jika ingin membeli dalam jumlah besar, mungkin kalian dapat mempertimbangkan untuk membeli kayu usuk dalam satuan M3 (kubik). Dimana nantinya di dalam satuan kubik tersebut akan berisikan beberapa batang kayu usuk sesuai ukurannya, sebagai contoh kayu 5 x 10 berisikan 50 batang untuk panjang 4 meter.
Tidak jauh berbeda dengan kayu ulin, untuk kayu usuk Bengkirai ukuran 4 cm x 6 cm panjang 4 meter, biasanya material ini dihargai kurang lebih sekitar Rp 9.700.000 per kubiknya. Akan tetapi, perlu diingat bahwa daftar harga kayu usuk tersebut tentunya bisa berubah sewaktu-waktu.
Contoh kayu usuk lainnya dengan harga lebih murah yaitu seperti kayu Meranti berukuran 4 cm x 6 cm x 4 meter dengan harga sekitar Rp 4.390.000 per kubiknya. Kemudian terdapat pula kayu usuk Sengon berukuran 4 cm x 6 cm panjang 4 meter dijual seharga Rp 34.000 per batangnya.
Apabila ingin lebih menghemat anggaran biaya pembangunan rumah, kalian juga bisa memilih kayu usuk Glugu. Di pasaran Indonesia sendiri, biasanya kayu usuk Glugu berukuran 4 cm x 6 cm panjang 4 meter dibanderol dengan harga sekitar Rp 2.500.000 per meter kubiknya.
Baca Juga: Harga Borongan Bangunan Plus Material & Cara Hitung 2024
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa standar ukuran kayu usuk nantinya akan dipengaruhi oleh jenisnya. Selain itu, jenis hingga dimensi kayu usuk juga tentunya dapat memengaruhi harga jual bahan material di pasaran, entah itu oleh supplier maupun distributor langsung.
Demikian sekiranya penjelasan dari Rsudpenajam.id seputar standar ukuran kayu usuk per batang untuk semua jenis dilengkapi sekilas pengertian, fungsi hingga kisaran daftar harganya. Semoga informasi di atas dapat dijadikan sebagai bahan gambaran ketika ingin membeli kayu usuk.
Sumber gambar:
- vecteezy.com
- istockphoto.com
- exprealty.com
- builderservicesinc.com
- bukalapak.com